Sunday, December 14, 2003

Aku di suatu waktu
Aku di suatu waktu , terbenam cahaya di sudut kamarku
Rangkul temaram jadi sepucuk laras panjang
Tembakkan seribu peluru ke benakmu yang ramai
oleh bergumpal gumpal retorika dan analisis
Persetan dengan genangan darah yang selalu membuatmu berkata
“ah ini darah siapa , oleh siapa luka terbuka?”

Aku urung menghela nafas , kutahan berjamjam
Mata kupejamkan
Telinga kusumbat
Mulut kubungkam
Aku mati rasa di hadapan sosok yang bertahun tahun kurindukan
Oh , aniayamu gempur batinku yang membatu
Ubah segala rupa dunia
Menjadi hitam berdebu

Aku di suatu waktu ,beringsut menjelajahi ruang terang
Rasa dan peka
Tumpukan gelisah tindih menindih
Ajari aku menyimpan amarah
Tumpahkan ke secawan kopi susu yang tak sempat terhirup olehmu
Tadi pagi.

Aduh !!
serumu ketika di ulu hatimu menancap sepucuk panah
kau cabut sembari menyeringai pamerkan gigi taringmu
salahkan aku yang sedari tadi termangu memandangmu
hanya dari kejauhan !

Aku di suatu waktu , temaram merambat dari siang yang panjang
rakus sinarnya melumat segala bayang bayang
aku sirna di dalamnya
berbekal sepotong wajahmu , di saku lusuhku.
Tak tercuci.