Thursday, January 29, 2004

ANAK JALANAN

Derai derai itu mengalir tanpa kenal waktu
Detik detik yang berlalu di tepi jalan berdebu
Angkasa pengap oleh asap
Atau hujan yang membeku di lorong lorong tak beratap
Lapar yang membelenggu
Menjadi satu lukisan di tembok tembok rumahmu yang berbatu
Lalu kau pandangi satu persatu warnanya yang memburam
Tanpa sampai tanganmu terulur padaku

Telah di sampaikan oleh pelukis dan penyair
Cakaran cakaran getir ini
Namun adakah nuranimu bergetar dan mengajakmu
Menemuiku?

Tidakā€¦.bahkan kau memilih pergi
Menghadiri rapat rapat , symposium,
konperensi tentang kemiskinan
Dan kau membeli lagi lukisan yang lain
Tentang ibuku yang mati di pinggir jalan
Tanpa sempat kau pikirkan itu ilusi atau kenyataan

Dan pada suatu siang
Kuketokkan jemariku di mobilmu di perempatan
Kau usir dengan seringaimu yang menakjubkan
Tak kah kau kenal aku , bocah jalanan
Yang tergantung di lukisan sudut rumahmu

10 jan 04